Panggul – Sebuah rumah di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Trenggalek, hampir roboh setelah bagian belakangnya tergerus arus sungai yang meningkat.
Untuk menghindari kerusakan lebih parah, rumah tersebut terpaksa dibongkar oleh warga sekitar.
Imam Mawardi, Kasun Bangkalan, Desa Panggul, menceritakan bahwa kejadian ini bermula saat hujan deras mengguyur kawasan hulu Kecamatan Panggul pada Kamis malam (2/1/2025).
Meskipun hujan di sekitar desa hanya deras, namun di hulu sungai curah hujan cukup tinggi, sehingga mengakibatkan arus sungai meluap.
“Hujannya dari sore sampai sekitar jam 9 malam. Di sekitar sini hujannya nggak terlalu besar, tapi di hulu sungai deras banget,” ujar Imam pada Jumat (3/1/2025).
Kenaikan debit air ini menyebabkan sejumlah bantaran sungai tergerus, salah satunya di belakang rumah milik Abu Sofyan.
Tanah di sekitar sumur ambrol dan sebagian dapur rumah sudah terbawa arus.
“Bagian belakang rumah sudah ambrol, bahkan dapur sebagian sudah hanyut,” tambah Imam.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, warga sekitar bahu-membahu membongkar bagian belakang rumah Abu Sofyan dan menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalamnya.
Sementara itu, Abu dan keluarganya tinggal di bagian depan rumah yang masih aman.
Imam juga menjelaskan bahwa erosi bantaran sungai di Desa Panggul sudah berlangsung lama.
Pemerintah desa telah berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan memasang bronjong secara bertahap.
Namun, karena arus sungai yang besar, upaya tersebut belum bisa sepenuhnya mencegah terjadinya erosi.
“Sejak kepala desa sebelumnya, bronjong sudah dipasang di beberapa tempat, terus dilanjutkan oleh kepala desa yang baru.
Tapi ya, karena arusnya besar, bantaran sungai masih tergerus,” kata Imam.
Pemerintah desa berharap ada solusi yang lebih efektif untuk menangani masalah ini agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah di masa depan.