BPBD Jatim Anggarkan 50 Juta Relokasi Hunian Sementara Warga Terdampak Tanah Gerak Di Ngrandu

Suruh – Peristiwa tanah gerak di Desa Ngrandu, Suruh, yang terjadi pada pertengahan Desember 2024, mendapat perhatian serius dari BPBD Jawa Timur.

Pada Selasa (14/1/2025), Kepala BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto, Ketua Komisi E DPRD Jatim Sri Untari Bisowarno, dan perwakilan instansi terkait meninjau lokasi pengungsian tanah gerak.

Dengan Didampingi kepala Bpbd Trenggalek Triadi Atmono mengungkapkan akibat tanah gerak yang menimpa desa Ngrandu mengakibatkan 38 rumah rusak serta 43 KK terpaksa mengungsi.

Tujuan utama peninjauan ini untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat terkait situasi yang terjadi untuk menjadi dasar dalam mengambil keputusan masalah bencana ini.

Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno, menegaskan dengan tegas bahwa relokasi warga yang terdampak bencana tanah gerak harus menjadi prioritas utama dan segera dilakukan.

Rencananya Lapangan Giling Dusun Depok Desa Ngrandu Desa Suruh Kecamatan Suruh akan menjadi lokasi relokasi warga terdampak.

Pemilihan lokasi ini berdasarkan hasil kesepakatan dari rapat bersama bpbd Trenggalek serta dinas dinas terkait.

Sri Untari Bisoarno menargetkan relokasi kepada warga terdampak sudah harus tuntas maksimal akhir Januari 2025.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto Mengungkap pemerintah jawa timur mensuport relokasi warga dengan menyiapkan anggaran untuk pembangunan hunian sementara dengan nominal per unit sebesar Rp50 juta.

Melalui peninjauan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, diharapkan dapat mempercepat proses bantuan serta meminimalisir dampak buruk dari bencana tanah gerak ini.

Mari kita dukung upaya-upaya pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam membantu saudara-saudara kita agar  bisa kembali melanjutkan kehidupan  dengan lebih baik.