Bendungan – Bencana hidrometeorologi yang menerjang Kabupaten Trenggalek, khususnya di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Salah satu langkah tanggap darurat yang dilakukan adalah kunjungan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., yang mendatangi warga terdampak longsor di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Novita Hardini mengunjungi dua rumah warga yang terdampak longsor, yaitu kediaman Bapak Sumadi dan Bapak Mukidi, serta beberapa infrastruktur lain, termasuk sekolah TK yang juga mengalami kerusakan.
Didampingi oleh Camat Bendungan, Jatmiko, serta Forkompimcam dan perangkat desa setempat, Novita menyampaikan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak bencana.
“Hari ini saya bersama seluruh jajaran, termasuk bapak camat dan pihak desa, datang ke Desa Dompyong untuk meninjau lokasi yang sempat terdampak longsor akibat curah hujan yang sangat tinggi beberapa waktu lalu,” ujar Novita pada Jumat, 13 Desember 2024.
Novita, yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Dapil VII Jawa Timur, menambahkan, “Akibat bencana ini, warga terpaksa mengungsi untuk menjaga keselamatan mereka.
Kami berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban mereka.” Selain itu, Novita juga mengajak keluarga terdampak untuk mendoakan Kabupaten Trenggalek agar dijauhkan dari bencana di masa mendatang.
Camat Bendungan, Jatmiko, menjelaskan bahwa kejadian longsor terjadi pada sekitar 26 November, sebelum perhelatan Pilkada serentak.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bendungan menyebabkan sejumlah bencana di berbagai lokasi, termasuk di Desa Dompyong dan Desa Masaran, yang mengakibatkan akses jalan tertimbun longsor di empat titik berbeda.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Ibu Novita Hardini bersedia datang dan mengunjungi korban longsor di tempat kami.
Semoga dengan kunjungan ini, beban warga kami sedikit berkurang,” ungkap Jatmiko.
Di kediaman Pak Sumadi, yang berada di RT 2 RW 1 Desa Dompyong, Novita meninjau langsung kerusakan yang terjadi.
Tebing dengan kecuraman tinggi di belakang rumahnya mengalami longsor dan menghantam tembok rumah, mengakibatkan dinding rumah jebol dan material longsor masuk hingga ke ruang tamu.
Meskipun sudah dibersihkan oleh warga dan relawan, rumah ini tetap berisiko karena masih ada potensi longsor susulan.
Sementara itu, rumah kedua milik Pak Mukidi mengalami kejadian serupa. Pria paruh baya ini terpaksa mengungsi karena selain adanya potensi longsor susulan, rumahnya juga tengah dibangunkan oleh anaknya di depan kediamannya yang lama.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk perhatian dan dukungan nyata bagi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan pasca-bencana.
Komentar