Usai Penyerangan Polsek Watulimo, Pencak Silat Trenggalek Deklarasi Aksi Damai

Trenggalek – suasana penuh kekompakan dan semangat persatuan mewarnai acara deklarasi damai yang digelar di Rupatama Mapolres Trenggalek.

Sejumlah pimpinan perguruan pencak silat se-Kabupaten Trenggalek hadir dan menyatakan komitmen untuk menjaga kedamaian serta memperkuat silaturahmi di antara sesama.

Deklarasi yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting ini menjadi momentum untuk mewujudkan Trenggalek yang lebih aman, damai, dan harmonis.

Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, memimpin langsung acara yang sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara kepolisian dan organisasi pencak silat dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Dalam sambutannya, Kapolres mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan serta membangun komitmen bersama

Guna menjaga ketertiban dan keharmonisan di Kabupaten Trenggalek.

Dengan nada tegas, AKBP Indra mengingatkan bahwa peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu—seperti bentrok antar perguruan pencak silat—merupakan bentuk keprihatinan yang harus segera dihentikan.

Ia menegaskan bahwa tindak kekerasan, seperti yang menimpa kantor Polsek Watulimo, harus mendapat proses hukum yang jelas dan tidak ada tempat bagi perilaku destruktif.

Pencak silat adalah bagian dari budaya dan olahraga yang seharusnya membawa kebaikan.

Bukan malah menjadi sumber ketakutan atau keresahan di masyarakat.

Oleh karena itu, kita semua harus berperan aktif dalam menjaga marwah perguruan dan menjalani nilai-nilai luhur pencak silat, ungkapnya dengan penuh semangat.

Salah satu pesan utama dalam deklarasi tersebut adalah ajakan untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan antar perguruan pencak silat.

Serta menghindari segala bentuk provokasi atau adu domba yang dapat merusak hubungan yang telah terjalin.

Semua pihak diharapkan untuk mematuhi hukum yang berlaku, menghindari tindakan anarkhis, dan turut mendukung terciptanya suasana yang aman.

Deklarasi ini juga menekankan peran penting para ketua perguruan pencak silat untuk menjaga tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang mereka selenggarakan.

Serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat yang berwenang jika ada persoalan yang melibatkan organisasi pencak silat.

AKBP Indra juga mengajak seluruh ketua perguruan untuk turut berperan aktif dalam mengendalikan anggotanya, terlebih menjelang bulan Ramadhan yang akan datang.

Agar tercipta situasi yang tenang dan damai sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Trenggalek H. Moh Nur Arifin, Dandim 0806/Trenggalek Letkol Czi Yudo Aji Susanto, dan Ketua IPSI Sigid Agus Hari Basoeki dan pihak pihak terkait lainnya.

Dalam Kesempatan itu secara bersama-sama menyatakan komitmennya untuk menjadikan perguruan pencak silat sebagai wadah yang mendukung prestasi positif dan menjadi contoh dalam menjaga kedamaian.

Komentar