Warga Desa Puru Kecamatan Suruh Ditemukan Tewas Gantung Diri

SURUH – Disaat pagi hari orang sibuk beraktifitas, kejadian gantung diri terjadi di wilayah Desa Puru Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek Pada hari minggu, tanggal 06 Oktober 2024.

Diyan Rahmanto warga Desa Puru Kecamatan Suruh ditemukan tewas gantung diri oleh warga sekitar sekira pukul 08.15 WIB.

Kapolsek Suruh, Iptu Sanusi, SH, mengatakan Korban pertama kali ditemukan oleh Tumijo yang saat itu akan berangkat ke hutan.

“Saat itu saksi hendak ke hutan,saat melintas di tanah garapan milik Warji (orang tua korban) ia mengetahui korban sudah mengantung,” terang Iptu Sanusi, Minggu (06/10/2024).

Menurut Sanusi, Korban diketahui menggantung di sebuah pohon Nangka menggunakan tali tampar warna biru.

“Posisi tali tampar warna biru di ikatkan dileher korban, dan di talikan pada dahan pohon nangka dengan ketinggian 4 meter,”terangnya.

Kondisi Korban Saat diketemukan

Kondisi tubuh korban secara keseluruhan menggantung dan jarak antara kaki dengan tanah 80 Cm (delapan puluh centimeter).

“Polsek Suruh bersama dengan pihak Puskesmas dibantu masyarakat Desa Puru Kecamatan Suruh dan sekitarnya akhirnya menurunkan korban,” terangnya.

Setelah diturunkan dari pohon, Kemudian dilakukan visum et repertum oleh pihak medis untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Setelah berkoordinasi, pihak keluarga menerima kejadian meninggalnya korban merupakan musibah dan tidak menuntut pihak manapun,” terangnya.

Sedangkan motif dan penyebab terjadinya gantung diri ini pihak Kepolisian belum bisa memberikan keterangan.

Gantung diri di Kecamatan Dongko

Sebelumnya gantung diri juga terjadi diwilayah Desa Cakul Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek  ditemukan gantung diri di dapur, pada Kamis (19/9) sekitar pukul 13.00 WIB.

Diketahui, korban berinisial NRY ini pertama kali ditemukan orang tuanya yang saat itu akan ke dapur untuk memasak.

Betapa kagetnya Ibu Korban saat sampai di dapur mengetahui anaknya tergantung di Blandar Dapur.

Menurut Kapolsek Dongko AKP.Jotomo, korban ditemukan pertama kali gantung diri menggunakan sebuah Tali Tampar.

“Gantung diri menggunakan tali tampar warna biru yang di ikatkan di leher korban.” ujar AKP Jotomo.

Tali tersebut di ikat melingkar pada blandar dapur dengan ketingian 3 meter, dengan jarak antara leher korban dengan blandar tersebut sekitar 40 centimeter.

“Sedangkan jarak antara kaki dengan tanah 30 Centimetet,sehingga tubuh korban secara keseluruhan menggantung,” ujar Kapolsek Dongko.

Berdasarkan hasil olah TKP, keterangan saksi-saksi dan pemeriksaan medis terhadap korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan