Trenggalek – Hari pertama pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2025, Polres Trenggalek langsung menyuguhkan sesuatu yang berbeda: aksi sosial bagi-bagi helm gratis.
Tidak hanya sekadar pembagian hadiah, kegiatan ini merupakan salah satu langkah kreatif untuk menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Di depan Mapolres Trenggalek, Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, bersama Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, dan sejumlah pejabat lainnya langsung terjun ke lapangan, membagikan helm kepada pengendara yang melintas.
Kapolres Indra mengungkapkan bahwa pembagian helm bertujuan untuk menyosialisasikan Operasi Keselamatan Semeru 2025.
Sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap keselamatan saat berada di jalan.
“Kami ingin mengurangi risiko kecelakaan dan fatalitasnya. Masyarakat perlu semakin sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” jelas AKBP Indra.
Dalam kegiatan tersebut, sekitar 15 helm SNI dibagikan, tidak hanya untuk pengendara dewasa, tetapi juga untuk anak-anak.
Kejutan ini menarik perhatian warga sekitar, bahkan beberapa pengendara lain yang kebetulan lewat juga tidak ketinggalan mendapatkan helm baru.
Lebih dari itu, setiap pemberian helm disertai dengan imbauan kepada masyarakat untuk selalu taat pada aturan lalu lintas.
Operasi Keselamatan Semeru 2025 melibatkan sekitar 80 personel gabungan dari berbagai fungsi kepolisian, yang terbagi ke dalam lima satuan tugas: deteksi, preemtif, preventif, Gakkum, dan Banops.
Selain itu, Polsek jajaran juga terlibat dalam operasi imbangan untuk memastikan tujuan operasi tercapai secara maksimal.
Adapun sasaran utama dalam operasi ini adalah pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, melanggar batas kecepatan, pengendara di bawah umur, dan mereka yang tidak menggunakan helm SNI.
Selain itu, pengemudi yang tidak mengenakan sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat berkendara, atau mengemudi dalam pengaruh alkohol juga menjadi prioritas.
Tindakan seperti melawan arus, menggunakan knalpot yang tidak sesuai standar, hingga menerobos lampu merah, juga menjadi fokus dalam upaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada sosialisasi yang kreatif, diharapkan tingkat kedisiplinan pengendara dapat meningkat
Serta berkontribusi pada terciptanya suasana berkendara yang lebih aman di Kabupaten Trenggalek.