Terpikat Kasih Sayang, Warga Berebut Ingin Adopsi Bayi Terlantar Di Gandusari

GANDUSARI – Bayi perempuan yang ditemukan terlantar semalaman di kawasan perkebunan Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, jadi perbincangan hangat di masyarakat.

Tak hanya menarik perhatian banyak orang, kejadian ini juga bikin banyak warga ingin mengadopsi bayi yang malang tersebut.

Dari informasi yang didapatkan dari Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Sujiono, sampai saat ini, rumah sakit sudah kedatangan beberapa warga yang ingin menjadi orang tua asuh bagi bayi tersebut.

Sujiono menegaskan bahwa urusan adopsi bukanlah kewenangan rumah sakit.

“Memang banyak yang datang ke rumah sakit untuk mengadopsi, tapi proses adopsi itu bukan urusan kami. Kami hanya merawat bayi ini sampai kondisinya benar-benar sehat,” katanya.

Sujiono juga bilang kalau pihak rumah sakit sudah koordinasi dengan Dinas Sosial terkait langkah selanjutnya.

Setelah kondisi bayi dinyatakan sehat, baru pihak rumah sakit akan menyerahkannya kepada Dinas Sosial yang berwenang menangani adopsi.

“Kalau bayi sudah sembuh dan bisa keluar, nanti kami serahkan ke Dinas Sosial,” tambahnya.

Bayi yang ditemukan dalam kondisi kurang baik ini mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Sejak ditemukan, bayi ini diberi antibiotik selama tiga hari untuk mencegah infeksi pada tali pusarnya.

Pada 19 Desember 2024, pemberian antibiotik terakhir dilakukan, dan rumah sakit akan terus memantau perkembangan kesehatannya.

Berita baiknya, kondisi bayi sekarang semakin membaik. Bayi sudah bisa menyusu dengan lancar, dan berat badannya juga stabil.

Jika semuanya berjalan lancar, bayi ini akan segera keluar dari rumah sakit dan diserahkan ke pihak yang berwenang.

Antusiasme warga untuk mengadopsi bayi ini memang sangat tinggi.

Banyak yang datang langsung ke rumah sakit hanya untuk melihat bayi tersebut.

Namun, pihak RSUD mengingatkan bahwa proses adopsi harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku, dan itu semua harus melalui Dinas Sosial.

“Kami sangat mengapresiasi niat baik warga yang ingin membantu. Tapi, proses adopsi harus sesuai aturan yang ada. Kami cuma fokus pada kesehatan bayi,” tegas Sujiono.

Kisah bayi ini benar-benar mengharukan, tapi juga memberi harapan baru.

Dengan kondisi yang terus membaik dan banyaknya warga yang ingin memberikan kasih sayang, masa depan bayi ini diharapkan bisa lebih cerah.

Komentar