Trenggalek – Inisiatif Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mencapai Zero Net Karbon tidak hanya sekedar wacana.
Trenggalek memiliki keunggulan komparatif pada sektor pertanian dan sumber daya alam yang dapat menjadi pondasi kuat untuk mencapai target tersebut.
Tak hanya itu, Bupati Trenggalek memberikan dukungan penuh dan menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga visi lingkungan yang berkelanjutan dapat segera terwujud.
Menurut Kepala Pusat Industri Hijau , Apit Pria Nugraha , untuk mewujudkan Zero Net Karbon di Trenggalek tidak cukup dari konsep saja melainkan kita harus semangat dan bekerja keras.
Potensi Kehutanan di Trenggalek memiliki potensi nilai ekonomi karbon bisa kita jual atau kita klaim bahkan bisa di masukan ke Skema Replus dari situ kita berpotensi mendapatkan bantuan pendanaan yang cukup.
Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Indonesia dalam menciptakan ekonomi hijau yang berdaya saing global.
Untuk mewujudkan inisiatif Zero Net Karbon, Bupati beserta perangkatnya harus memahami konsep Green Economy dan Blue Economy secara komprehensif.
Pemahaman ini mencakup potensi pertanian, kehutanan dan sumber daya alam (Green Economy) serta potensi laut dan kelautan (Blue Economy).
Dengan demikian, kedua konsep ini dapat sinergis dan menghasilkan keuntungan berkelanjutan bagi Kabupaten Trenggalek.
Selain itu Sumber Daya Manusia di Trenggalek juga harus di tingkatkan.
Kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional pun diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan mendalami konsep-konsep ekonomi hijau dan biru.
Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menambahkan bahwa salah satu langkah menuju ekonomi hijau adalah dengan memanfaatkan limbah industri untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Dengan mengukur emisi gas rumah kaca dan melakukan offsetting, Trenggalek berharap dapat menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Komentar