PULE – Kejadian tragis gantung diri kembali terjadi di wilayah Trenggalek tepatnya di Dusun Sidem Desa Jombok Kecamatan Pule.
SP (53) warga Desa Jombok, ditemukan tewas gantung diri di kayu penyangga tiang menggunakan tali tampar plastik warna biru.
Kapolsek Pule,Iptu Muhtar, S.A.P. mengatakan korban ditemukan gantung diri pada Kamis (14/11/2024) sekira pukul 10.15 WIB.
“Korban gantung diri menggunakan tali tampar warna biru yang di ikatkan dileher yang melingkar pada tiang penyangga /sekor dapur rumah korban,” ujar Iptu Muhtar, Kamis (14/11/2024).
Menurut Muhtar, ketinggian dari permukaan tanah ke tiang penyangga 1,83 meter sementara jarak antara simpul tiang dan simpul leher korban 0,62 meter dengan kaki menempel di tanah.
“Korban pertama kali di temukan oleh saksi Musirin bersama dua orang temannya,” ungkap Iptu Muhtar.
Kronologi kejadian berawal saat istri korban berkali kali menelepon korban untuk menjemput anaknya yang sekolah namun tidak ada jawaban.
“Saat itu istri korban tidak berada di rumah namun berada dirumah orang tuanya di Desa karanganyar Kecamatan Pule,” terang Iptu Muhtar.
Karena tidak ada jawaban telpun, Selanjutnya anak korban pulang sekolah dijemput oleh saudara Musirin.
“sampai dirumah, Anak korban mencari ayahnya namun tidak ketemu, kemudian diantar kerabatnya menyusul ibunya di desa karanganyar,” jelasnya.
Kemudian sekira pukul 13.00 wib Istri korban menelfon Musirin untuk mencari keberadaan korban.
“Selanjutnya Musirin mencari korban Bersama Muis dan Sugito,Mereka mencari dan memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban,” terang Kapolsek Pule.
Namun begitu tiba di dapur Musirin syok dan terkejut mengetahui SP (korban) sudah menggantung di kayu penyangga tiang/sekor menggunakan tali tampar plastik warna biru.
“Akhirnya Musirin Balik arah dan memberitahu ke Muis dan Sugito bahwa SP(korban) menggantung di tiang penyangga di dapur, selanjutnya memberitahu tetangga rumah, dan diteruskan ke Kepala Desa Jombok kemudian menghubungi pihak Kepolisian,” ungkap Iptu Muhtar.
Selanjutnya Polsek Pule bersama Puskesmas Pule dan dibantu masyarakat sekitar menurunkan korban untuk dilakukan visum et repertum oleh pihak medis dan selanjutnya dilakukan penyelidikan
“Setelah berkoordinasi, pihak keluarga menerima kejadian meninggalnya korban merupakan musibah dan tidak menuntut pihak manapun,” pungkasnya.