Tanah Longsor Hantam Dapur Warga Desa Ngrambingan Panggul

Panggul  – Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah Kecamatan Panggul pada Senin malam, 9 Desember 2024, menyebabkan peristiwa longsor yang merusak sebuah rumah warga.

Hujan yang berlangsung mulai pukul 23.35 WIB hingga Selasa pagi, 10 Desember 2024, pukul 06.15 WIB, memicu longsoran tanah di tebing setinggi 6 meter yang terletak di belakang rumah milik Ibu Tukini.

Rumah tersebut berada di RT. 24 RW. 05, Dusun Sonokulon, Desa Ngrambingan, Kecamatan Panggul.

Akibat longsor tersebut, dapur rumah Ibu Tukini roboh dan sebagian material longsor menutupi halaman rumah.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerusakan pada bangunan cukup signifikan.

Warga setempat yang mendengar suara gemuruh longsoran langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.

Menanggapi kejadian ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) PB Multisektor, bersama dengan relawan, Babinsa, perangkat desa, dan masyarakat setempat segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan membersihkan material longsor.

Proses pembersihan melibatkan warga yang bekerja bakti untuk mengangkat material tanah dan batu yang menutup jalan dan bagian belakang rumah.

Pihak TRC PB Multisektor juga memberikan himbauan kepada pemilik rumah dan warga yang tinggal di dekat lokasi longsor untuk selalu berhati-hati dan waspada.

Mereka mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang masih berpotensi terjadi dapat menyebabkan longsor susulan di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, warga di sekitar lokasi diminta untuk memantau kondisi cuaca dan segera melapor jika melihat tanda-tanda tanah yang mulai bergerak atau kondisi cuaca yang memburuk.

Selain itu, perangkat desa dan Babinsa juga menyarankan agar masyarakat menjaga kerjasama dan kewaspadaan untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi lagi, mengingat cuaca ekstrem yang berkelanjutan.

Warga diimbau untuk tidak mendekati lokasi yang rawan longsor dan segera mengungsi jika terjadi tanda-tanda bahaya lebih lanjut.

Ke depannya, pihak desa dan tim tanggap darurat akan berkoordinasi untuk melakukan perbaikan dan penanggulangan lebih lanjut, termasuk meninjau potensi perbaikan infrastruktur untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.