Solar Langka, Antrian Kendaraan Di SPBU Panggul Mengular

PANGGUL – Wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, membuat Solar di Kabupaten Trenggalek mulai langka.

Akibatnya antrian panjang kendaraan pun mewarnai sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah ini.

Seperti yang terjadi SPBU Panggul, antrian puluhan kendaraan roda empat yang hendak mengisi solar meluber hingga ke jalan penghubung Trenggalek-Jawa Pacitan itu.

Tak hanya itu, antrian mengular juga terjadi pada sepeda motor yang hendak mengisi Pertalite di pom ini, Kamis (01/09/2022).

Salah satu pengantri Solar, Darto (45) Warga Desa Kertosono Kecamatan Panggul mengatakan, sudah dua SPBU yang ia datangi stok Solar kosong. Akhirnya, ia terpaksa harus ikut mengantri di SPBU Panggul walau menunggu 1 jam lamanya.

” Saya sudah cari di 2 SPBU solarnya kosong semua. Adanya cuman disini, akhirnya saya ikut ngantri walau hampir 1 jam nunggu,” ujarnya.

Bahkan, ada pula konsumen yang sudah antri sejak pukul 7 pagi hanya ingin mendapatkan BBM jenis solar untuk kendaraannya.

“Saya sudah 4 jam menunggu dari jam 7 pagi tadi. SPBU nya aja belum buka. Saya kira hanya saya yang datang pagi, ternyata antrian sudah panjang,” ucap Dani warga Cakul Kecamatan Dongko.

Dani juga mengatakan, kalau sekarang setiap isi solar harus dibatasi.

“Semalam, kami cuma bisa isi 200 ribu saja. Tapi kalau truk besar bisa 400 ribu. Padahal kami mau penuh saja, khawatir antrian akan panjang untuk besok – besoknya,” pungkasnya.

Hal serupa juga dikatakan Romli. Pria yang membawa pick up untuk memuat kayu ini gagal karena rencananya berangkat keluar kota hari ini.

“Ampuun, antri terus kalau isi solar. Bingung melihat seperti ini, mau kerja jadi terganggu. Padahal, biasanya kalau isi Solar di sini, tidak pernah antri berpisah begini sampai siang hari,” katanya dengan nada kesal dan kecewa. Sebab ia berada di antrian sangat jauh di belakang mobil – mobil lainnya.

Banyak dari pengendara tersebut berspekulasi bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi disebut-sebut sebagai biang kerok terjadinya antrian panjang di SPBU Kota Pematang Siantar.

“Ya, kalau naik ya naiklah, tapi jangan dihalangi beli BBM begini. Mau gimana lagi kalau sudah naik, resikolah,” kata Romli.

Romli dan pengendara mobil lainnya berharap pada pemerintah dan pihak Pertamina, untuk memperhatikan kondisi seperti saat ini. Sebab, antrian tersebut membuat pekerjaan mereka menjadi terganggu.

“Sementara kebutuhan jalan terus, mau dikasih makan apa anak dan istri kami. Tolonglah, kami masyarakat di bawah ini butuh cari makan. Kondisi antri seperti sekarang jangan lama-lama,” harap mereka.

Diketahui sebelumnya, pemerintah pusat wacanakan kenaikan BBM menyusul beban APBN yang semakin berat akibat kebijakan subsidi BBM.

Rencananya, kenaikan harga mencapai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 dari harga saat ini untuk BBM jenis Solar, Pertalite, dan Pertamak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed