TRENGGALEK – Sejarah Kembalinya Prasasti Kamulan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Manggala Praja pada Minggu malam (26/12/2021).
Pagelaran wayang kulit ini sebagai salah satu rangkaian ruwatan atas kepulangan Prasasti Kamulan.
Sebelumnya, Prasasti Kamulan berada di Museum Wajakensis Tulungagung yang kemudian dipindahkan ke Trenggalek
Berdasar prasasti ini, hari jadi Kabupaten Trenggalek diperingati tiap 31 Agustus.
Dalam Pagelaran wayang kulit yang digelar secara daring ini mengambil lakon Mbangun Candi Sapto Argo.
“Pagelaran wayang Kulit ini sebagai bentuk sujud syukur atas diboyongnya Prasasti Kamulan kembali ke Kabupaten Trenggalek,” ujae Wakil Bupati Syah M Natanegara.
Dikatakan oleh Syah Natanegara, kembalinya Prasasti Kamulan ke Trenggalek merupakan simbol kebangkitan kebudayaan di Bumi Menak Sopal.
“Proses pemulangan Prasasti yang melalui proses dan yang panjang.ini adalah upaya kita untuk mengenal akar budaya,” terangnya.
Posisi Prasasti Kamulan Sekarang
Syah mengatakan,saat ini prasasti Kamulan sudah berada di lingkungan Pendopo Kabupaten Trenggalek.
“Nanti pemkab Trenggalek akan membangunkan tempat semacam dI sekitar Prasasti,” terangnya.
Diharapkan, Prasasti Kamulan akan menjadi salah satu sarana edukasi sehingga perlu dijaga oleh semua pihak khususnya warga Trenggalek.
“Kita berharap bisa menjadi sarana pendidikan untuk anak-anak kita agar lebih mengenal Trenggalek. ini bukan kota kemarin sore,” ujar syah.
Syah juga berterima kasih kepada Pemkab Tulungagung yang telah membantu dan mengizinkan kepulangan Prasasti Kamulan.
Selama ini prasasti Kamulan diletakan di sebelah Utara museum Wajakensis Tulungagung dengan diberi peneduh.
Peneduh ini berfungsi untuk menghindari prasasti terkena panas dan hujan karena bahan prasasti dari batu andesit putih yang rentan rusak.