Pemkab Trenggalek Tanam 7.773 Hektar Jagung Untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

Trenggalek – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, bersama jajaran Forkopimda,secara simbolis melakukan penanaman jagung di lahan depan Mako Polres Trenggalek.

Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

Dengan menanam jagung di lokasi strategis, Trenggalek turut mengambil bagian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan di Indonesia.

Pemkab Trenggalek telah menetapkan target ambisius untuk menanam jagung di lahan seluas 7.773 hektar pada tahun 2025.

Polres Trenggalek diikutsertakan dalam program ini sebagai pendamping pemerintah daerah hingga panen nanti.

Hal ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam mencapai tujuan besar tersebut.

Wabup Syah menjelaskan, “Swasembada pangan selain mampu menyediakan kebutuhan pangan sendiri, ini juga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.”

Melalui Zoom Meeting yang terhubung langsung dengan Kapolri dan Menteri Pertanian, Wabup Syah menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap program swasembada pangan nasional.

Ia percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, serta seluruh pihak terkait, Trenggalek dapat mendukung tercapainya tujuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, berbagai strategi dibahas, termasuk optimalisasi lahan tidur dan penerapan teknologi pertanian modern yang akan mempercepat pencapaian swasembada pangan.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek, Imam Nurhadi, menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran aktif Polri dan TNI.

Dengan pendampingan yang solid, Pemkab Trenggalek optimis dapat memenuhi target 7.773 hektar untuk jagung dan mencapai ketahanan pangan yang lebih baik di masa depan.

Tidak hanya jagung, Trenggalek juga memiliki target besar untuk produksi padi.

Pemerintah daerah berfokus pada sawah-sawah yang termasuk dalam Lahan Baku Sawah (LBS), dengan target menanam padi di 30.005 hektar dalam setahun.

Hal ini mengindikasikan upaya besar untuk meningkatkan produktivitas padi di Trenggalek, mengingat luas sawah yang tersedia hanya sekitar 12.000 hektar.

Salah satu tantangan terbesar dalam pertanian adalah cuaca yang tidak dapat diprediksi, terutama kekeringan yang kerap melanda.

Untuk itu, Pemkab Trenggalek telah merencanakan berbagai solusi teknis untuk memastikan pasokan air tetap tersedia.

Selain itu, Pemkab Trenggalek juga memanfaatkan irigasi berbasis air tanah dengan kedalaman sumur antara 60 hingga 100 meter, guna menghindari gangguan pada sumber air permukaan.

Dengan berbagai langkah strategis yang sedang dijalankan, Pemkab Trenggalek yakin dapat mencapai swasembada pangan pada akhir 2025.

Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat, serta penerapan teknologi pertanian yang lebih maju, Trenggalek siap menjadi bagian dari suksesnya swasembada pangan nasional.

Sebagai salah satu daerah yang berkomitmen kuat terhadap ketahanan pangan, Trenggalek berharap dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Dengan fokus yang jelas, dukungan yang kuat, dan inovasi dalam teknologi pertanian, masa depan swasembada pangan di Trenggalek dan Indonesia semakin terang.