TRENGGALEK – Realisasi nilai investasi di Kabupaten Trenggalek di tahun 2022 naik drastis dan melampaui target.
Naiknya investasi kali ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid 19.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara mengatakan realisasi investasi di Trenggalek melampaui target sekitar Rp 42 miliar (M).
“Tahun ini total investasi mencapai Rp 292 miliar melebihi dari target Rp 250 miliar,” ujar Syah.
Menurutnya, nilai investasi melampaui target membuka tantangan baru dalam hal investasi, yakni untuk pengembangan sektor industri pengolahan.
“Nilai investasi kita dapat semakin meningkat. Karena, situasi dan kondisi di Trenggalek juga sangat memungkinkan kita untuk dapat meningkatkan investasi yang masuk,” kata jelasnya.
Terpisah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Yudi Sunarko mengatakan investasi di Trenggalek pada tahun ini didominasi dari sektor perdagangan dan jasa.
Sedangkan dari Sektor industri, dari Rp 296 Miliar investasi yang masuk ke Trenggalek, hanya sekitar 7 persen.
“Ke depan, kalau ada pertumbuhan di sektor sekunder ini harus kita dorong. Kita bangun investasi yang menarik di sektor industri pengolahan,” ucapnya.
Menurut Yudi, meski pandemi covid 19 menyebabkan gangguan keterbatasan ruang gerak, namun minat investor berinvestasi di Kabupaten Trenggalek masih tinggi.
“Terbukti masih ada penambahan nilai investasi hingga Rp. 42 miliar melebihi dari target yang sudah ditentukan,” terangnya.
Dari beberapa investor yang masuk ke Trenggalek, sektor pertanian dan perikanan masih menjadi primadona.
“Kemudian juga ada industri di sektor sekunder, terus kami lakukan konsolidasi dan komunikasi agar segera dapat terealisasi di 2022 ini,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku sedang membidik pengembangan sektor industri pengolahan dan sudah ada investor dari Taiwan yang beeminat.
“Mereka berminat setelah meninjau potensi-potensi di Kabupaten Trenggalek. Sedangkan sektor yang dibidik investor Taiwan adalah sektor primer, yakni pertanian buah naga. Kemudian rencananya akan berkembang ke sektor sekundernya, industri renewable energy,” pungkasnya