Kekeringan Parah di Trenggalek Masyarakat Krisis Air Bersih

TRENGGALEK-Kekeringan parah yang melanda Trenggalek saat ini telah menyebabkan krisis air bersih yang semakin mengkhawatirkan. Lebih dari 66 desa di 14 kecamatan, terutama di wilayah pegunungan, kini kesulitan mendapatkan akses air bersih

Meluasnya dampak krisis air telah berpengaruh terhadap pasokan air bersih kepada 14.296 kepala keluarga (KK) atau 34.623 jiwa. Dari seluruh kecamatan yang terdampak, terdapat tiga kecamatan memiliki dampak paling banyak, yakni Kecamatan Panggul, Trenggalek, dan Tugu.

Kepala BPBD kabupaten Trenggalek telah melakukan berbagai upaya penanggulangan dampak bencana. Di antaranya, dengan menggelontorkan bantuan air bersih hingga peralatan penampungan air bersih.

Sampai saat ini, dari BPBD saja sudah kami distribusikan 1.122 tangki air bersih, 219 terpal, 236 tandon, 49 tandon lipat, 820 jerigen. Peralatan ini untuk mendukung distribusi air ke masyarakat,”

Untuk mengatasi masalah kekeringan secara berkelanjutan, diperlukan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif dan efisien. Hal ini meliputi upaya konservasi air, reboisasi, dan pembangunan infrastruktur penampungan air hujan.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghemat penggunaan air dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, diharapkan krisis air bersih di Trenggalek dapat diatasi dan masyarakat dapat hidup lebih sejahtera

Krisis kekeringan di Trenggalek merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Dengan saling bahu-membahu, diharapkan krisis ini dapat segera diatasi dan masyarakat Trenggalek dapat kembali hidup normal.