WATULIMO – Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek lemot dan kurang maksimal dalam penanganan Bencana di berbagai wilayah di Trenggalek.
Sebagai komando melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari satuan kerja perangkat daerah lainnya dalam rangka penanganan tanggap, BPBD Trenggalek dicap mlempem.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo yang terdampak banjir bandang pada Senin (10/10/2022).
“BPBD Trenggalek mesthinya hadir di Desa kami mendirikan posko dan mengkordinir penanganan bencana hingga pasca bencana,” ujar Kades tasikmadu Wignyo Handoyo, Senin (17/10/2022).
Menurut Kades Tasikmadu, hingga hari ini hampir semua penanganan di tangani oleh pihak Desa dan BPBD Trenggalek cuma menunggu menerima laporan saja.
“Mereka seharusnya membuat posko di lokasi bencana sini (Desa Tasikmadu), sehingga kami lebih mudah berkordinasi,” ujarnya.
BPBD Trenggalek minimal menempatkan staf atau personilnya untuk turun langsung dilapangan dan mengkordinir penanganan bencana.
“Bahkan alat berat pun pihak Desa yang mencarikan ke pihak swasta, tidak tau nanti bagaimana anggaran kita dari mana,” ujarnya.