25.540 Warga Trenggalek Nunggak Bayar BPJS Kesehatan Mandiri

TULUNGAGUNG– Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kabupaten Tulungagung mencatat tunggakan peserta di wilayah kerja mencakup Pacitan, Trenggalek, Tulungagung berbeda-beda.

Tunggakan Peserta Mandiri BPJS di Kantor Cabang Tulungagung hingga hari ini sudah mencapai angka  47,6 Miliar rupiah.

Butuh kesadaran dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat untuk memaksimalkan seluruh  layanan Rumah Sakit Umum daerah  dan Faskes.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Fitriyah Kusumawati menerangkan kepatuhan untuk peserta mandiri di angka kurang dari 40 persen yang aktif membayar.

Sedangkan untuk peserta BPJS dari Kabupaten Trenggalek, pihaknya mencatat ada tunggakan hampir 21 miliar.

“Trenggalek 25.540 jiwa yang menunggak dengan total tunggakan 21,2 miliar,” ujar Fitriyah Kusumawati di Tulungagung, Rabu (25/09/2024).

Fitriyah menjelaskan untuk merespon hal tersebut pihaknya sudah melakukan banyak hal. Yaitu setiap hari melalui telekoneksi, petugas menelpon dan mengirimkan WhatsApp ke peserta yang menunggak.

“Itu dilakukan guna mereminder untuk non tatap muka. Kemudian kami juga ada kader JKN itu ada di beberapa kecamatan untuk melakukan kunjungan langsung ke peserta yang menunggak,” bebernya.

Disinggung alasan tunggakan tersebut, Fitriyah mengaku kesadaran masyarakat masih rendah. Yaitu dalam kondisi sehat tidak membayar, dan mendaftar hanya karena ingin menggunakan BPJS Kesehatan.

Padahal menurut Fitriyah seharusnya sistem gotong royong di BPJS Kesehatan yakni sehat mendaftar untuk membantu yang sakit. Namun, masyarakat masih banyak yang belum sadar, sistem yang digunakan membantu peserta satu dengan lainnya.

“Jadi setelah operasi selesai dia tidak membayar,” tambahnya.

Dirinya melanjutkan kondisi per September 2024 kepesertaan Kabupaten Trenggalek 76,24 persen. Sehingga masih kurang 20 sampai 30 persen penduduk yang belum tercover di jaminan kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

“Itu monggo masyarakat yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan ayo kita menjadi peserta jaminan kesehatan nasional kalau bapal ibu sakit itu akan ditolong peserta yang sehat,” tandasnya.